Jumat, 29 November 2013

HUT 42 KORPRI : Pujian, Tantangan dan Harapan

Hari ini menjadi hari yang istimewa bagi Korps Pegawai Republik Indonesia. Berawal dari kondisi  Pegawai RI  terkotak-kotak sesuai dengan aspirasi politik dan ideologi yang dianutnya akhirnya Pemerintah mengeluarkan regulasai untuk mempersatukan  dalam satu wadah dengan dasar KEPPRES nomor 82 tahun 1971.

Menjelang hajat besar negeri ini di tahun 2014 KORPRI di peringatkan agar tetap profesional dan netral dalam dunia perpolitikan, sesuai dengan tema HUT ke  42 :

    “Dengan Profesionalisme dan Netralitas, KORPRI Mendukung Keberhasilan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Untuk Menjaga  Stabilitas Politik dan Pertumbuhan Ekonomi Guna Meningkatkan  Kesejahteraan Masyarakat”

Pujian Presiden RI

Dalam sambutan resminya Presiden RI mengajak KORPRI untuk tetap netral dalam proses demokrasi yang sedang tumbuh di negeri ini. Presiden juga menghimbau PNS untuk meningkatkan komitmen pemberian pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat.

Presiden juga memberikan apresiasi khusus diberikan kepada pemerintah daerah yang telah mengadakan proses lelang jabatan untuk mendapatkan pejabat yang memiliki komitmen dan kompetensi dalam menjalankan tugasnya. Dengan lelang jabatan  dapat memfasilitasi percepatanpembentukan tatanan pemerintahan yang makin bersih, makin tranparan dan makin berwibawa.

Tantangan KORPRI

Jumlah anggota KORPRI akhir-akhir ini menjadi sorotan masyarakat, ada beberapa pemerintah daerah yang lebih dari 70% APBD digunakan untuk belanja pegawai. Secara normatif menurut Wakil  Menteri PANRB Eko Prasojo sebenarnya Rasio PNS di Indonesia masih dibawah rata-rata PNS  negara-negara ASIA. Dia mengatakan, jumlah PNS di Indonesia saat ini 4,5 juta harus melayani 244,8 juta jiwa, rasionya 1,83%,  di bawah rata-rata rasio PNS negara-negara  Asia. Namun jumlah yang sedikit itu terlihat banyak, lantaran banyaknya kualifikasi PNS kurang memadai.

Selain jumlah yang ‘katanya’ banyak, KORPRI oleh media juga sering di sudutkan dengan pemberitaan . Media massa cenderung memilih untuk menulis penggalan-penggalan di ujungnya saja. Birokrat  korup, PNS malas, PNS selingkuh, narkoba, pelayanan publik yang berbelit merupakan berita-berita yang disenangi jurnalis.

Harapan Masyarakat

Dengan banyaknya tantangan dan semakin cerdasnya masyarakat, anggota KORPRI senantiasa harus meningkatkan kemampuan dirinya dalam memenuhi hajat dan kepentingan publik yang dilayani. Anggota yang bersentuhan langsung dengan masyarakat hendaknya memberikan pelayanan yang ramah dan bermutu, harus tetap memberikan senyuman yang paling manis walauapun dalam hati menangis karena tengah bulan gajinya sudah habis.

Bagi anggota KORPRI yang berkerja di sektor administrasi dan manajemen, juga harus senantiasa belajar, banyak hal-hal baru yang dapat meningkatkan kinerja agar lebih efektif dan efisien.

Bagi anggota KORPRI yang dapat amanah sebagai pejabat, hendaknya juga tidak selalu minta dilayani, karena pejabat pun juga memiliki tugas untuk melayani masyarakat dan memfasilitasi anak buahnya untuk mencapai visi dan tujuan organisasi yang di pimpinnya.

Selamat HUT KORPRI yang ke-42, semoga KORPRI dapat menjadi wadah anggotanya untuk mencapai tujuan pembangunan dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada publik.

Selasa, 26 November 2013

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI), hingga akhir 2011  penggunaan seluler di Indonesia penetrasinya kurang lebih 250 juta atau sebesar 110% dari jumlah penduduk  Indonesia dan Jumlah SMS yang terkirim pada tahun 2011 juga mencapai 260 miliar SMS.

Menurut Balitbang SDM Kemkominfo menyebutkan bahwa proporsi penduduk yang memiliki telepon seluler semakin meningkat dari tahun 2004 sebesar 14,79%, menjadi 82,41% pada tahun 2009.
Banyaknya penggunaan telepon seluler berpotensi sebagai media promosi kesehatan yang bermanfaat cukup
besar bagi masyarakat.  Peluang penggunaan teknologi mobile seluler sebagai strategi promosi kesehatan diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

SMS broadcasting  untuk menyebarkan informasi kesehatan, misalnya informasi tentang trend penyakit, wabah atau KLB, broadcasting SMS untuk kelompok masyarakat dengan masalah kesehatan atau rawan masalah kesehatan, misalnya kelompok masyarakat dengan penyakit menular, masyarakat dengan penyakit menahun, merupakan beberapa kegiatan promosi yang menarik dan langsung di baca pengguna seluler.
SMS dapat juga  digunakan sebagai media pengingat untuk masyarakat yang lebih memiliki komitmen terhadap masalah kesehatannya. SMS reminder. SMS pengingat, baik menggunakan mesin otomotasis atau operator sangat potensial untuk dijadikan nilai tambah bagi institusi kesehatan. Penelitian yang dilakukan mahasiswa  SIMKES FK UGM cukup menarik untuk disimak.(klik disini untuk membaca hasil penelitian tersebut).

Berdasarkan hasil penelitianpenerapan modelSMS remindersebagaimedia promosi kesehatan di KecamatanAstambul Kabupaten Banjar disimpulkanbahwa pemanfaatan media SMS telepon seluler berpotensi untuk  menyampaikan informasi kesehatan dengan sasaran yang lebih tepat dan personal (targeted health promotion). Walaupun kendala teknis masih terjadi dan angka drop out yang cukup tinggi, media promosi inidipersepsikan mudah, menarik dan inovatifuntuk menyampaikan informasi kesehatan.

Jumat, 22 November 2013

Refleksi dan [mimpi] Road Map Simpustronik

Tahun 2000 Pengalaman kerja pertama di Puskesmas
 Rutinitas pencatatan dan pelaporan Puskesmas terkadang mendatangkan kejenuhan bagi petugas yang terkadang karena kejenuhan itu, pelaporan puskesmas banyak dinilai data yang dihasilkan data sampah, hmmm... memang rela kerja keras di Puskesmas dinilai sebagai sampah ???. Dengan kemajuan tehnologi, rutinitas yang menjenuhkan dan penghasil sampah.

Tahun 2003 Penyusunan Aplikasi SIMPUS
Berawal dari pertemuan rutin kepala Puskesmas di Kabupaten Ngawi, muncul ide untuk mencatat kegiatan pelayanan di Puskesmas dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excell. Ide menyimpan data di excell pernah saya terapkan di Puskesmas saya dan di juga diterapkan di Puskesmas Jogorogo oleh dr. Ari Wihardono alm (semoga menjadi amal jariyah bagi beliau, memberikan ide untuk penyusunan aplikasi simpus) 
drg. Rudy Kurniawan, yang saat itu bekerja di Puskemas Ngrambe mencoba menawarkan simpus dari UGM. Gayung bersambut, setelah di inisiasi, aplikasi pun dikembangkan dengan menggunakan database. Dan disepakati aplikasi di develop oleh dr. Agus Priyambodo menggunakan  Microsoft Acces pun menjadi pilihan saat itu. Apliaksi pun akhirnya di launching  di beri nama " SIMPUSTRONIK" Sistem Informasi Puskesmas Elektronik.
Alhamdulillah, sejak 2003 aplikasi Simpustronik running di 24 Puskesmas dan mendapatkan respon yang cukup bagus dari pengguna di puskesmas. Saat ini, bila rekam medis tidak jalan, petugas di Puskesmas mulai dari Loket, BP, dan Apotek pun teriak-teriak karena merasa tidak nyaman kerjanya.
Tahun 2004, Menjadi Salah Satu Icon Nasional
Tahun 2004 tanpa terduga sebelumnya, Kabupaten Ngawi menjadi tempat kunjungan dari Dinas Kesehatan lain yang ingin melihat keberhasilan penerapan SIMPUS di seluruh Puskesmas di Kabupaten Ngawi. 

Tahun 2006,Penggabungan Data
 muncullah kebutuhan untuk membuat aplikasi penggabung, yang mungkin konsepnya mirip-mirip konektaton.Tapi karena keterbatasan SDM dan SDA, aplikasi yang diberi nama SIKDATRONIK (Sistem Informasi Kesehatan Daerah Elektronik) masih belum PD untuk ditampilkan. Aplikasi ini hanya digunakan stand alone untuk memenuhi kebutuhan data profil dan SIKNAS Online dan juga menyiapkan data-data untuk E Reporting Dinas Kesehatan Jawa Timur. 


Tahun 2013 ini, mulai di susun aplikasi data warehouse yang lebih baik lagi. Data Puskesmas dapat di akses oleh public dan kalangan internal dinas kesehatan melalui jaringan internet. Jelang 2014 harapan untuk menjadikan Puskesmas sebagai pusat data dan informasi bukanlah sekedar mimpi. Bank Data Puskesmas siap untuk diakses secara mudah oleh masyarakat, dan pembuat kebijakan lainnya di kabupaten Ngawi.

Tahun 2014, tim SIK dan konsultan akan mencoba membuat migrasi, Simpustronik akan di redesain ulang dengan menggunakan konsep cloud computing, yang akan memudahkan untuk akses data dengan tetap memperhatikan aspek keamanan.