Selasa, 11 Agustus 2009

Rahasia Umur Panjang

Mau memperbesar peluang untuk bermain dengan cucu Anda kelak? Mulailah melakukan hal-hal realistis untuk meningkatkan kesehatan Anda.

  • Turunkan berat badan sampai batas normal, Wanita yang punya berat badan normal di usia 20 tahun dan berhasil mempertahankannya, lebih dari sepertiganya tidak berisiko mengidap penyakit jantung, diabetes, atau kanker payudara. Dibandingkan wanita yang kegemukan, ia punya peluang mencapai umur lebih panjang 8 tahun lagi.
  • Kurangi porsi makan sedikit demi sedikit, Wanita yang rajin berolahraga selama 40 menit tiga kali seminggu, dan menyantap makanan sehat dalam porsi kecil, bisa susut bobotnya hingga 4,5 kilogram.
  • Coret burger keju plus bacon, Studi menunjukkan, orang kurus makan lebih banyak serat, karbohidrat kompleks, dan protein nabati. Sedangkan orang gemuk lebih banyak mengonsumsi protein hewani. Jadi, kurangi zat tepung dan gula murni, tapi makan sayuran dan kacang-kacangan.
  • Perkuat otot-otot Anda, Otot-otot ekstra akan membakar kalori, serta memacu metabolisme. Bila Anda baru mulai di usia 25-an, otot Anda sudah agak ’lembek’. Kuncinya adalah dibentuk lagi dengan latihan yang bisa memperkuat otot. 
  • Tetap menjalin hubungan dengan teman dan keluarga, Hubungan yang kokoh dalam keluarga dan pertemanan sangat penting untuk memberikan Anda rasa nyaman. Rasa aman dan nyaman akan membentengi Anda dari stres dan memperbesar peluang hidup lebih lama. (*)

Repository ubuntu baru

deb http://mirror.detik.com/ubuntu jaunty main restricted universe multiverse
deb http://mirror.detik.com/ubuntu jaunty-updates main restricted
universe multiverse
deb http://mirror.detik.com/ubuntu jaunty-security main restricted
universe multiverse
deb http://mirror.detik.com/ubuntu jaunty-backports main restricted
universe multiverse

Alat Pacu Jantung Mendukung Wi-Fi

VIVAnews - Kasyjanski, seorang warga Amerika Serikat (AS), selama lebih dari 20 tahun menggantungkan hidupnya pada alat pacu jantung. Namun sekarang, ia menjadi orang pertama di AS yang menggunakan alat pacu jantung tanpa kabel. Dengan alat baru, dokter bisa terus memonitor kondisi perempuan berusia 61 tahun itu dari jarak jauh melalui internet.

Seperti VIVAnews kutip dari Dailytech, 11 Agustus 2009, saat Kasyjanski menuju Rumah Sakit St. Francis di Roslyn, New York, untuk melakukan tes rutin, sekitar 90 persen pemeriksaan sudah dilakukan. Itu karena dokter telah mempelajari kondisi pasien dari informasi yang dikirim alat pacu jantung Wi-Fi tersebut kepada dokter melalui internet. Kasyjanski mengatakan, alat tersebut meningkatkan kepercayaan diri dan memudahkannya menjalani hidup.

Dr. Steven Greenberg, direktur Arrhythmia dan Pacemaker Center Rumah Sakit St. Francis, mengatakan, teknologi baru ini membantunya untuk merawat pasien dan tampaknya akan menjadi standar baru alat pacu jantung.

Greenberg menyebutkan, server dan monitor jarak jauh berkomunikasi sedikitnya satu kali sehari untuk mengunduh semua informasi relevan dan memberi peringatan pada dokter dan pasien jika sesuatu yang tidak normal terjadi.

“Jika sesuatu yang abnormal terjadi, kami punya sistem yang sangat rumit yang akan secara harfiah memanggil dokter yang bertanggung jawab pada pasien tersebut, pada pukul dua pagi kalau perlu,” kata Greenberg. Alat pacu jantung nirkabel produksi St. Jude Medical Inc. itu sendiri surah mendapat persetujuan otoritas makanan dan obat-obatan FDA pada Juli lalu.

Pada berbagai negara di dunia, terdapat 3 juta orang dengan alat pacu jantung, dan lebih dari 600.000 orang memasang alat pacu jantung tiap tahun. Greenberg mengatakan, teknologi nirkabel akan jauh lebih dikenal dalam perawatan pasien, dan bisa memberi waktu bagi dokter untuk lebih fokus pada kondisi pasien.

“Di masa depan, alat pacu jantung semacam ini mungkin tidak hanya diperuntukkan bagi pasien dengan detak jantung lemah, tapi juga bisa untuk memonitor tekanan darah tinggi, glukosa, atau gagal jantung,” harap Greenberg.

• VIVAnews